Saturday, February 20, 2010

Listrik Padam Hingga Juli, PLN Minta Kiai Sosialisasikan ke Umat Oh Nooooo !!!!

Jumat, 19 Februari 2010

MEDAN-Pemadaman bergilir kembali diberlakukan PLN. Kondisi ini disebabkan mesin pembangkit listrik di Sicanang, Belawan, mengalami kerusakan. Mau tak mau masyarakat terpaksa menerima, meski pahit untuk ditelan. Hajabnya, krisis listrik berlanjut hingga Juli mendatang.

Pada acara sosialisasi kelistrikan yang dilaksanakan PLN dengan Majelis Zikir Al Tazqira dan Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Provinsi Sumatera Utara (Fokus Bapinrohis) serta elemen masyarakat lainnya, Rabu (16/2), Kabid Humas Poldasu, Kombes Baharuddin Djafar menyatakan, bahwa pemilihan area pemadaman dilakukan secara semena-sema oleh PLN. Perwira itu juga minta ketegasan PLN agar segera menyelesaikan krisis listrik di wilayah Sumut.

Manajer Produksi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Ermawan Arif Budiman mewakili General Manager PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan Tri Joko Supriyatno mengatakan, krisis yang terjadi disebabkan kondisi mesin pembangkit yang mengalami kerusakan, bukan keinginan PLN.

Lanjutnya lagi, pemadaman yang dilakukan berdasarkan azas proporsional. ‘’Artinya, semua wilayah merasakan pemadaman tersebut, apakah pagi, siang, sore atau malam hari, termasuk Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan Sumbagut,” katanya membantah akan tudingan berbagai pihak yang menyebutkan bahwa kerusakan mesin pembangkit yang menyebabkan pemadaman bergilir karena menggunakan spare part palsu.

Pemadaman yang terjadi saat ini, katanya, disebabkan daya mampu yang dimiliki sistem kelistrikan di Sumbagut lebih kecil dibanding beban puncak, karena adanya pemeliharaan atau perbaikan mesin pembangkit. “Bila kondisi normal, beban puncak mencapai 1.400 MW, daya mampu sekitar 1.410 MW,” katanya.

Defisit yang terjadi saat ini, kata Ermawan, karena adanya pemeliharaan pada salah satu gas turbin sehingga terjadi defisit sebesar 180 MW. “Itulah yang menyebabkan pemadaman bergilir bagi masyarakat. Karena secara umum, mesin-mesin yang kini kita operasikan telah berusia diatas life time-nya atau diatas 25 tahun, sehingga sangat rentan pada kerusakan dan perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala agar tetap dapat dioperasikan. Kita harapkan pada Juli (Semester II) mendatang, pemadaman akan sedikit dapat dikurangi karena jadwal perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan telah selesai,” katanya.

Deputi Manager Hukum dan Komunikasi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Marodjahan Batubara menambahkan, dalam melakukan pemeliharaan tahun ini, PLN dihadapkan pada waktu yang sangat terbatas, sehingga harus memilih jadwal yang tepat agar Pilkada, Piala Dunia dan perayaan hari-hari besar keagamaan tidak terganggu.

Pada kesempatan itu, pihak PLN meminta Ketua Majelis Zikir Al Tazqira Medan, Sumatera Utara, KH Amiruddin, MS dan segenap anggota Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Provinsi Sumatera Utara (Fokus Bapinrohis) ikut membantu PLN dalam mensosialisasikan kondisi kelistrikan kepada ummat.

Amiruddin juga mengatakan, pemilihan lokasi pemadaman yang dilakukan PLN bukan memakai prinsip semena-mena, tetapi dilakukan secara proporsional. “Satu yang terpenting lagi, kita meminta karyawan PLN untuk ikut mencerminkan kondisi krisis tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Jangan karena karyawan PLN, ketika listrik padam langsung pakai genset. Tetapi harus ikut merasakannya, sehingga dapat menghindari kecemburuan sosial yang mungkin akan terjadi ditengah masyarakat,” tambah Amiruddin. (maria). (Sumber)

1 comment:

  1. Eh begitu saya posting postingan ini... eh mati pulak PLN tiba2... wallaw... sedih kali emang kondisi kelistrikan di kota kelahiranku ini...

    ReplyDelete